Pelatihan Hipnoterapi

Selasa, 01 Oktober 2024

Diskusi Budaya: Mencari Sejarah Mbah Mbureng Bersama Sejarahwan dan Budayawan"

Mencari Sejarah Mbah Mbureng di Kelurahan Burengan – Kota Kediri. Upaya mencari inormasi tentang siapa Mbah Bureng sebenarnya telah di lakukan oleh teman-teman penggiat Budaya Kediri dari “PASAK” sejak  tahun 2019. Hal itu dapat di cari jejak nya di facebook group nya Pasak Kadhiri, disini.

Area makam Mbah Mbureng merupakan tempat yang di sinyalir sebagai Objek yang di Duga Cagar Budaya (ODCB), jadi siapapun tidak boleh sembarangan melakukan eskavasi (penggalian) untuk mengadakan penelitaian tanpa mendapatkan izin dari Dinas yang menaunginya.

Namun, yang terjadi per Bulan September 2024 ini kami mengetahui ada kegiatan pembangunan di area Punden Mbah Mbureng yang lokasinya ada di makam umum kelurahan Burengan - Kota Kediri. 

Pada tanggal 26 September 2004 akun facebook Lurah Burengan mempublikasikan adanya acara sarasehan Budaya yang bertajuk "Ngaji Sejarah Dan Bedah Silsilah Mbah Mbureng"  Bersama Gus Syaiful Arif dari Surabaya (Pemegang Suluk Singonegoro Raja Giri Kedaton X). Beliau ini juga menjabat sebagai ketua Yayasan Nawa Nata Arya.

Kajian Sejarah Mbah MBureng Burengan
Kajian Sejarah Mbah MBureng Burengan
Bersamaan dengan penyebaran pamflet itu akun facebook Lurah Burengan atas nama Adi Sutrisno juga memuat tentang proses eskavasi salah satu makam kuno yang ada di area punden Mbah Mbureng bersama TIM dari PWI (Pejuangan Walisongo Indonesia) Wilayah Jawa Timur



Entah mendapat kritik dari mana, kami kurang tahu persis. Sarasehan budaya di Punden Mbah Mbureng itu di ganti judul nya, sebagaimana poster di bawah ini. Untuk saat ini postingan terkait publikasi kegiatan tersebut diatas sudah di hapus dari beranda FB nya Lurah Adi. Namun sebelum postingan itu di hapus, kami sudah mendownloadnya dan kami sebarkan ke teman-teman yang aktif dalam kegiatan Pelestarian Budaya di Kediri. Berikut ini adalah poster kegiatan yang ke 2 setekah di rubah.

Sejarah Punden Mbah Bureng
Sejarah Punden Mbah Bureng

Sebelum nya, kami sudah menaruh curiga atas poster yang pertama....walupun judul sudah di ganti dengan poster yang ke 2. Jangan jangan ini adalah kegiatan komunikasi satu arah, yang artinya pemateri sudah membawa paham sendiri untuk disosialisasikan kepada peserta sarasehan. Seperti yang sudah terjadi di Punden Sunan Pangkat - Semen - Kediri, dengan pemeran dan tokoh yang sama.

Nah, ternyata kecurigaan saya benar terjadi. Gus Syaiful Arif sebagai pemateri utama menceritakan cuplikan isi dari "Suluk Giri Kedaton" hampir menghabis kan waktu satu jam, yang tidak memberikan waktu untuk tanya jawab apalagi mengkritisi keontikan Suluk Giri Kedaton tersebut.

 

Sejarah dan Silsilah Mbah Mbureng Menurut Gus Syaiful

Gus Syaiful mengatakan bahwa beliau hanya diundang untuk membantu menceritakan tentang Mbah Bureng, yang kebetulan sejarahnya tercatat dalam manuskrib yang menurut pengakuan nya adalah tulisan dari leluhurnya yang diwariskan secara turun menurun. Namun sampai artikel ini ditulis kami bersama penggiat budaya di Kediri  belum mendapatkan salinan atas dokumen tersebut.

Kami sangat berharap untuk bisa mendapatkan naskah salinan dokumen tersebut, agar dapat melakukan kajian tentang keontikan dan keabsahan naskah tersebut. Apakah dokumen tersebut dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah atau hanya merupakan kajian yang sifatnya subjektif?

Jangan sampai cerita-cerita yang sifatnya Foklor atau babad yang sifatnya kedaerahan dari luar kediri, dipaksakan untuk mengklaim Makam-makam kuno di Kediri sesuai dengan versi mereka. Jika dengan demikian adanya, maka ini namanya "Pembegalan Sejarah", yang melukai khazanah lokal budaya kita sendiri. 

Kok bisa ya...Gus Syaiful dari Surabaya datang ke Kediri, siapa yang mengundang?

Ternyata di ketahui ada nama Gus Izal Zakaria pengasuh Padepokan Padang Ati Kras - Kediri yang aktif dalam kegiatan-kegiatan spiritual yang diantaranya adalah penelusuran makam kuno, dan menurut pengakuan nya saat ini sedang menempuh S3 gelar Doktor nya dengan penelitian bentuk bentuk nisan kuno di wilayah Kediri dan Tulungagung.

Beliau mengaku, sebenarnya yang di undang untuk mengisi materi adalah dia, tapi karena minimnya literasi yang dia punya, akhirnya diundanglah Gus Syaiful dari Yayasan Nawa Nata Arya  itu.

Kegiatan Ngopi Budaya" Mencari Sejarah Burengan"Bersama Budayawan dan Sejarahwan

Menurut hemat kami, kegiatan yang di selenggarakan kemarin itu belum menghasilkan titik temu, karena beberapa hal sebagai berikut:

  1. Gus Syaiful dan Gus Iza Zakaria bersama team nya sebagai bintang tamu utama dari kegiatan Ngopi Budaya itu datang terlambat, hampir jam 12.00 WIB, dengan segala maam alasan klasiknya. Padahal acara dijadwalkan mulai jam 09.00 WIB. 
  2. Waktu yang diberikan untuk menyampaikan materi tidak berimbang. Gus Syaiful menyampaikan cuplikan dari "Suluk Girikedaton" menghabiskan waktu hampir 1 jam lamanya. Sedangkan perwakilan penggiat budaya Kediri yang di wakili om  Romi Hari mendpat waktu presentasi  kurang lebih sekitar 15 menit, itupun menuai protes dari pihaknya Gus Syaiful.
  3. Team nya Gus Syaiful melakukan interupsi atas materi yang disampaikan perwakilan penggiat budaya Kediri, ketika mencoba menanyakan tentang kritik Naskah Suluk Singonegoro.
  4. Interupsi tersebut itulah yang menyebabkan kericuhan diantara peserta sarasehan. Dari pihak penggiat mencoba menanyakan tentang status Gus Syaiful, berangkat atas nama sendiri, kedinasan atau kelompok penggiat budaya? Sudah punya legalitas sebagai peneliti, Sejarahwan, budayawan yang tersertivikasi apa belum? Bagaimana bentuk manuskrib singonegoro yang asli?
  5. Akhirnya terjadi kericuhan antara kedua belah kubu. Pihak Gus Syaiful bersih kekeh atas pendirianya, yang intinya teman-teman penggiat tidak boleh bertanya macam-macam apalagi melakukan kritik naskah, Beliau hanya dimintai tolong untuk membuka sejarah Mbah Mbureng saja. Mau di pakai ya monggo,,,tidak ya monggo
  6. Setelah acara ricuh, saat itu pula kegiatan sarasehan Ngopi Budaya mencari sejarah Mbah Bureng di tutup

Dari kejadian ini kami menyimpukan, bahwa beliau tidak layak menyandang gelar ilmuan, sejarahwan ataupun budayawan. Karena punya pandangan subjektif terhadap temuan nya sendiri. Kalau hasil temuan dokumen itu untuk internal dirinya, keluarga dan jama'ahnya sendiri saya kira tidak ada masalah. Tapi jika dokumen itu di sebarluaskan dan tidak membuka pintu kritik untuk menguji keontikan dan keabsahan nya, maka hal ini sama saja dengan pembodohan publik atas nama sejarah dan budaya.

Kami berharap, masyarakat di Kediri dan Sekitarnya tetap kompak untuk menjaga khazanah budaya lokal di daerah nya masing-masing untuk tetap dijaga dan di lestarikan. Kalaupun toh mau digali sejarahnya, pertama kali sumber data yang dipakai adalah cerita yang bersifat lokalitas. 

Jangan sampai terkecoh dengan status yang membawa cerita, baik itu Gus, Kyai atau Ustadz namun data yang di sampaikan nya hanya berupa dongeng yang sifatnya subjektif. 

Karena penggalian sejarah itu butuh literasi yang kuat, dengan adanya sumber data primer. Jika belum di temukan sumber data primer, kita cukupkan dan kita pakai dengan kesepakatan lokalitas dan berhenti disitu saja. Kita gunakan cerita daerah kita sendiri, kita pakai khazanah budaya daerah kita masing-masing.

Kita jaga situs-situs makam kuno yang memang disakralkan di daerah kita dari narasi cerita yang belum jelas keabsahanya. Jangan sampai orang luar melakukan klaim sepihak, demi dan kepentingan pribadi dan golongan nya.

Demikian sedikiti kesimpulan kami atas Diskusi Budaya: Mencari Sejarah Mbah Mbureng Bersama Sejarahwan dan Budayawan"

Rabu, 22 Mei 2024

Zero Mind Afirmation "Kembali Ke Titik -0-" Tawakkal

Zero Mind Afirmation menurut pemahaman Kang Santoso adalah sebuah proses menuju ke pikiran yang bersih, merupakan istilah khusus yang digunakan untuk menunjukkan kepasrahan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah SWT dalam keadaan apapun.

Tindakan seseorang sangat bergantung oleh alam pikirannya. Setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih responnya masing-masing, serta bertanggung jawab penuh atas sikap yang ditimbulkan dari pikirannya sendiri, bukan lingkungan sekitar. Namun lingkungan ikut serta berperan dalam mempengaruhi cara berpikir seseorang.

Apabila lingkungannya pahit, maka seseorang akan menjadi pahit juga, selalu curiga dan berprasangka negatif kepada orang lain, bahkan berubah menjadi sikap ’defensif’ dan tertutup, karena selalu berpikir orang lain adalah musuh.

Zero Mind Afirmation "Kembali Ke Titik -0-" Tawakkal
Sebaliknya, orang yang memiliki suara hati merdeka, akan mampu respon positif di tengah lingkungan paling buruk sekalipun. Ia akan tetap berpikir positif dan selalu berprasangka baik pada orang lain, mendorong dan menciptakan kondisi lingkungan untuk saling percaya, saling mendukung, terbuka dan kooperatif.

Disaat - saat penuh gejolak, kita semua pasti ingin semuanya baik - baik saja dan berjalan sesuai rencana, namun ingatlah disaat itu kita pun tidak bisa berbuat apa - apa, kita tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memasrahkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang telah kita perjuangkan detik tersebut dan sebelum - sebelumnya.

Kira - kira pada situasi inilah yang menggambarkan dimana kita sedang mengalami fase "Pikiran Bersih" atau Zero Mind State ...

Bismillahirrohmaanirrohiim… 

Ya Allah berkahilah saya dan orang-orang yang berada dalam tanggung jawab saya dan yang bertanggung jawab atas diri saya.  Juga semua teman dan sahabat saya juga saudara-saudara saya semuanya baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Juga orang-orang yang mendoakan saya maupun yang meminta saya untuk mendoakannya, yang saya datangi maupun yang mendatangi saya. Juga yang telah pernah masuk rumah saya maupun yang pernah saya masuk ke rumahnya. yang kami saling bersilaturahim satu sama lain, yang telah pernah bertemu dengan saya maupun yang akan bertemu dengan saya termasuk yang kenal maupun yang hanya pernah mendengar nama saya atau mendengar cerita tentang saya 

Juga yang terhubung dengan saya, yang menghubungi saya maupun yang di hubungkan kepada saya baik secara langsung mahupun tidak langsung. Juga yang like, yang koment status-status saya, ataupun yang saya like ataupun koment status-status mereka . Juga orang-orang yang ikut atau mengikuti saya baik dari bangsa jin atau manusia. Juga dari jenis EN, MG, ataupun khodam yang sengaja ataupun tidak sengaja, yang rela ataupun tidak rela di ikutkan ataupun mengikuti saya yang saya ketahui ataupun yang tidak saya ketahui.  

Berkahilah kami semua dengan segala bentuk  kesehatan kedamaian kebahagiaan, i’tikad untuk selalu dapat berbuat baik dan semua hal yang positif. Dan lindungilah kami dari segala hal yang negatif, yang kami takutkan dan yang tidak kami inginkan. 

Bi haqqi Kaf ha ya ‘ain shod, kha’ min ‘ain sin qof

Khimayatuna mimma nakhoof, 

aminna mimma nakhoof, 

sallimna mimma nakhoof, najjina mimma nakhoof… 

Bismillaahilladzii laa yadlurru ma’asmihi syai_un fil ardli wa laa fissamaa_i wa huwassamii_ul ‘aliim… 

Dengan namaMu Ya Allah … 

Tiada sesuatupun yg dpt mencelakai kami apa” yg ada di langit maupun di bumi…  

Dengan asmaMu Ya Allah… 

Di lanjutkan membaca Asma AJI  KOLOCOKRO

Ya Maroja - Jaromaya: Siapapun mereka yang datang hendak menyerang; berbalik menjadi berbelas kasihan. 

Ya Maroni - Niromaya: Siapapun mereka yang datang dengan niat buruk akan berbalik arah dan menjauhi. 

Ya Midusa - Sadumiya: Siapapun mereka yang datang hendak berbuat dosa dan kemaksiatan; berbalik membawa banyak kebaikan dan taqwa 

Ya Miduro - Rodumiya : Siapapun mereka yang datang hendak memaksa & menguasai; berbalik arah memberi kebebasan dan keleluasaan. 

Ya Fiyasa - Fayasia: Siapapun mereka yang datang hendak membuat kefakiran dan kemelataran; berbalik arah memberi kemakmuran dan keberlimpahan

Ya Siyaro - Royasia: Siapapun mereka yang datang hendak menyengsarakan berbalik membawa kesejahteraan.  

Ya Dayuni - NiyudanaSiapapun mereka yang datang hendak menebar dendam dan permusuhan; berbalik datang dg cinta dan sayang  

Ya Dayuda - Dayunada: Siapapun mereka yang datang hendak memerangi; berbalik membawa ketenangan & kedamaian 

Purbo waseso langgeng luhur luputo bilahi kabeh 

Laa hawla wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adlim 

Rahayu rahayu rahayu.  

Rahayu  aku 

Rahayu kowe 

Rahayu sekabehe.  

Rahayu selawase 

Rahayu ing samudayanipun 

Rahayu saking kersaning Allah 

Laa ilaaha illallah # Muhammadur rosulullah, Shollallahu ‘alaihi wa sallam… 

Bi sirril fatihah… 

Zero Mind Afirmation "Kembali Ke Titik -0-" Tawakkal

Rabu, 20 Desember 2023

Tempat Sablon Kaos Distro Di Dusun Selotopeng - Banyakan - Kediri

Tempat Sablon Kaos Disto di Dusun Selotopeng - Desa Banyakan  - Kec. Banyakan - Kab. Kediri. Dalam tulisan kali ini Kang Santoso akan berbagi informasi terkait salah satu tempat recomended bagi anda yang sedang mencari mitra tempat pesan kaos distro dengan kwalitas bagus. 

Sebelumnya, kita bahas dulu tentang Dusun Selotopeng ini. Selotopeng adalah sebuah dusun yang ada di wilayah pemerintahan desa Banyakan – Kecamatan Banyakan – Kabupaten Kediri. Desa Banyakan sendiri mempunyai beberapa dusun, diantaranya: Dusun Kamal, Dusun Selotopeng, Dusun Mergosono Dan Banyakan sendiri. Jika di lihat di peta Kabupaten Kediri, desa Banyakan merupakan daerah yang berada di wilayah paling barat. Karena beberapa KM ke arah barat sudah masuk wilayah kabupaten Nganjuk.

Rata-rata mata pencaharian penduduk Dusun Selotopeng adalah sebagai petani dan juga pedagang. UMKM juga mulai tumbuh dan berkemang di daerah ini, mulai dari kerajinan kayu, kerajinan aksesoris, kuliner (jajanan ringan dan makanan), sablon, dll.

SABLON KAOS DI DUSUN SELOTOPENG - BANYAKAN KEDIRI

Usaha bisnis sablon dan konveksi di dusun Selotopeng ini bekerja sama dengan produsen sablon kaos dan konveksi ANM Clothing Distro yang pusat nya ada di Jl. Tengku Umar - Ds. Kayenkidul - Kec. Kayenkidul - Kab. Kediri. Bagi anda yang saat ini berdomisili di wilayah Kecamatan Banyakan, Grogol, Tarokan, Prambon, Loceret, Pace dan sekitarnya yang membutuhkan mitra pengadaan kaos dan sablon, anda dapat langsung mengunjungi Jasa Sablon kaos di Selopeng - Banyakan. Lebih tepatnya di Dusun Selotopeng bagian lor kali paling ujung barat (Desa Banyakan 01/03). Lebih mudah nya ikuti panduan google Map di bawah ini:


Jasa Sablon Kaos di Selotopeng Banyakan ini, melayani pembuatan produk, antara lain:

  • Kaos Kelas
  • Kaos Komunitas
  • Kaos Promosi
  • Kaos Distro
  • Kaos Family Gathering
  • Kaos Jersey
  • Jaket Almamater
  • Dll


Selasa, 19 Desember 2023

Gaya Model Arsitektur Klasik Khas Kediri Kuno

Gaya arsitektur (Bangunan Klasik) Khas Budaya Kediri Kuno - Kang Santoso kali ini akan berbagi informasi tentang khazanah budaya yang ada di Kediri, khusus nya bidang arsitektur (bangunan). Memang saat ini masyarakat kita lagi bersemangat untuk membangun budaya sendiri, nguri-nguri tradisi lama yang masih seleras dengan tradisi baru. 

Gaya arstektur klasik di Kediri sekilas hampir sama dengan model arsitektur klasik yang  banyak di bangun di wilayah Mojokerto. Namun sebenarnya berbeda jauh dengan apa yang ada di Mojokerto itu sendiri. Dari segi bahan baku (material) boleh lah dikatakan sama, karena memang menggunakan bata merah (batu ekspose) dengan perekat menggunakan semen. Yang menjadi pembeda adalah di konsep rancang bangun nya. 

Rujukan Arsitektur Klasik Di Kediri

Untuk model arsitektur klasik di Kediri, khusus nya dalam hal pembuatan Gapura ataupun tugu, disini merujuk pada sisa-sisa reruntuhan bangunan candi kerajaan kediri. 

Baca juga: Inilah Model Gapura Kerajaan Kediri Di Wilayah Nganjuk

Sebenarnya sampai saat ini, belum ada satu pun struktur peninggalan bangunan kerajaan kediri yang di temukan dalam bentuk utuh. Rata-rata bangunan kuno kerajaan Kediri semua di temukan dalam bentuk reruntuhan dan tertimbun tanah. Hal itu terjadi akibat bencana letusan gunung Kelud yang sangat dahsyat yang meluluh lantahkan peradaban di Kediri dan sekitar nya.

Ini merupakan Model Gapura Paduraksa Kerajaan Kediri Kuno yang di bangun di depan Masjid MA Sejahtera - Tulungrejo - Pare - Kediri

Gapura Klasik Khas Kerajaan Kediri
Gapura Klasik Khas Kerajaan Kediri

Sehingga upaya melestarikan model arsitektur klasik kerajaan Kediri ini sebenarnya adalah sebuah rekontruksi dengan menggabungkan ciri-ciri bangunan yang ada sebelum berdirinya kerajaan Kediri, yakni peradaban Kerajaan Mataram Kuno (Medang - Jawa Tengah). Karena berdirinya Kerajaan Kediri secara kronologi sejarah memang berkaitan secara langsung dengan perpindahan Mpu Sindok dari Medang Jawa Tengah menuju daerah Timur, yang pada akhirnya mendirikan Dinasti Isyana di Kediri (Medang Jawa Timur).

GAPURA PADURAKSA KERAJAAN KEDIRI

Berdasarkan kajian terhadap reruntuhan bangunan candi peninggal Kerajaan Kediri. Sangat dimungkinkan bahwa bentuk gapura kuno yang pernah ada di Kediri adalah bentuk Paduraksa. Itu dapat di ketahui dari bentuk kaki-kaki Gapura yang masih tersisa. Sedangkan antefik / ornamen-ornamen pada gapura juga merujuk pada model bangunan candi di Jawa Tengah yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Gapura Paduraksa Kerajaan Kediri Untuk Jalan Makam
Gapura Paduraksa Kerajaan Kediri Untuk Jalan Makam

Dengan adanya upaya yang telah di lakukan oleh rekan-rekan dari Surya Panjalu Kadhiri dalam merekrontuksi gaya bangunan kuno di Kediri, di harapkan ada upayan untuk gayung bersambut dari berbagai pihak. Hal ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi KEDIRI BERBUDAYA, yang mempunyai peradaban budaya tinggi

Sebagai creator Arsitektur klasik Ki Surya Adhi Kadhiri juga ber inovasi dalam pembuatan gapura klasik untuk halaman rumah. Kalau yang sudah familier gapura klasik pada umumnya meniru bentuk Candi Bentar (Gapura Wringin Lawang) yang ada di Mojokerto dan di klaim sebagai peninggalan kerajaan Majapahit. Dimana bagian sisi kiri dan kanan seberti bangunan yang di belah jadi dua bagian.  

Gapura Klasik Model Candi Kuno Di Kediri
Gapura Klasik Model Candi Kuno Di Kediri

Untuk bangunan gapura klasik model bentar khas kediri menggunaka model utuh di bagian kiri dan kanan nya, mungkin saja ini merujuk pada model stupa sebuah candi kuno.

Inilah bentuk detail Gapura Klasik Bentuk Stupa Candi Di Kediri

Gapura klasik Model Stupa Candi Kuno
Gapura klasik Model Stupa Candi Kuno

Sudah jelas ya, terkait dengan gaya model klasik khas kediri kuno. Semoga kedepan nya semakin banyak orang yang peduli untuk melestarikan tradisi arsitektur kuno, sehingga nilai-nilai filosofis lama akan tumbuh kembali. 

https://kangsantoso.blogspot.com/2023/12/gaya-model-arsitektur-klasik-khas.html