Pelatihan Hipnoterapi

Selasa, 19 Desember 2023

Memahami Konsep Punden "Pepunden" Dalam Tradisi Budaya Masyarakat Di Era Milenial

Memahami Konsep Punden "Pepunden" Dalam Tradisi Budaya Masyarakat Di Era Milenial, Pengertian Punden Desa, Pepnden Dalam Bahasa Jawa,- Selamat datang sahabat setia Kang Santoso,- kali ini saya akan mencoba berbagi pengalaman tentang tradisi budaya masyarakat jawa khusus nya tentang punden / pepunden.

Pengertian Punden

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), punden mempunyai 2 pengertian:

  1. Tempat terdapatnya orang yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat (tempat keramat / yang di keramatkan)
  2. Suatu tempat yang sangat di hormati / di sakralkan

Menurut kami, dua pengertian di atas sudah cukup mewakili untuk memahami tentang punden secara arti bahasa. Karena memang pada kenyataannya juga seperti itu.  Dari pengertian diatas, sebatas yang kami telusuri bersama team Surya Panjalu Kadhiri ketika mengadakan kajian tentang Punden akan kami klasifikasikan menjadi 4 model:

  1. Punden hanya berupa sebuah tempat yang di sakralkan, yang dulu merupakan situs kuno yang dulunya di fungsikan sebagai tempat pamujan (pemujaan)
  2. Punden berupa makam keramat (cikal bakal babat desa / orang yang punya jasa besar)
  3. Punden berupa tempat (poin 1) sekaligus menjadi tempat untuk memakamkan  tokoh yang berjasa berada di satu tempat tersebut
  4. Karena suatu alasan tertentu, ada punden yang berupa bekas situs kuno yang di status kan (di fungsikan / di anggap) sebagai makam.

Berikut ini akan kami berikan beberapa contoh model punden yang termasuk dalam kategori di atas.

Pertama,- Untuk yang hanya berupa tempat saja, dapat kita lihat di Punden Mbah Bur Dowo di Dsn. Besowo Timur - Ds. Besowo - Kec. Puncu - Kab. Kediri

Memahami Punden Pepunden Di Era Millenial
Memahami Punden Pepunden Di Era Millenial

Untuk punden yang berupa tempat saja rata-rata tempat tersebut bekas petilasan ataupun  reruntuhan sebuah situs candi kuno / tempat pemujaan (apapun itu bentuk nya) yang terus mengalami pefungsian ulang (revitalisasi) dari zaman ke zaman. Karena mungkin akibat terjadi bencana alam sehingga terjadi keterputusan generasi, sehingga terjadi minimnya edukasi tentang fungsi punden. Akibatnya situs punden tak lagi mendapat perhatian generasi baru.

Kedua,- Untuk punden yang berupa makam, salah satu contohnya adalah Punden Ki Ageng Panjalinan Ds. Menang - Kec. Pagu - Kab. Kediri. Menurut beberapa penuturan tokoh, Ki Ageng Panjalinan ini merupakan orang yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam Era kerjaan Demak di Kediri. Hal itu dilihat dari model bentuk gaya ornamen yang di ukir pada batu makam.

Sebatas yang kami pelajari bersama team Surya Panjalu Kadhiri ketika mengadakan kajian tentang Punden, untuk punden yang berupa tempat saja rata-rata tempat tersebut bekas reruntuhan situs candi / tempat pemujaan (apapun itu bentuk nya) yang terus mengalami pefungsian ulang (revitalisasi) dari zaman ke zaman. Karena mungkin akibat terjadi bencana alam sehingga terjadi keterputusan generasi, sehingga terjadi minimnya edukasi tentang punden. Sedangkan untuk punden yang berupa makam, salah satu contohnya adalah Punden Ki Ageng Panjalinan Ds. Menang - Kec. Pagu - Kab. Kediri
Punden Ki Ageng Panjalinan

Ke Tiga

Ke EmpatKarena pertimbangan untuk menghindari pengrusakan oleh orang-orang yang anti terhadap punden, maka para tokoh yang punya perhatian besar tentang eksistensi punden, mereka berinisiatif untuk mengubah bentuk punden menjadi sebuah makam. layak nya sebuah makam tokoh besar, di bangun kijingan dan juga nisan. Karena jika sudah berbentuk bangunan makam, maka para aliran keras sekalipun tidak berani untuk merusak nya.

Punden Mbah Sinari Manting Mojokerto
Punden Mbah Sinari Manting Mojokerto

Menurut penuturan para ahli spiritual dan juga tokoh desa setempat, disini tidak pernah ada yang namanya makam, yang ada adalah bekas reruntuhan candi. Karena disini banyak di temukan sisa-sisa bangunan candi, seperti arca dan juga batu andesit. Namun untuk alasan keamanan agar tempat tersebut tidak di rusak, maka langkah menjadikanya makam menjadi sebuah solusi. Bagi orang yang paham tentang dunia spiritual, mereka menyebutnya sebagai makam (kuburan) suwung, sebuah makam tanpa jasad yang di pendam di situ.

Keterangan gambar di atas berada di satu lokasi punden mbah Sinari: (A) Banyak orang yang menyebutnya makam Mbah Wadad (B) Makam Mbah Sayyid Marzuki. Sampai saat ini banyak kalangan umat Islam yang berziarah ke tempat ini.

Memahami Punden Dalam Perspektif Agama Islam: Sebuah Sudut Pandang ...Anda boleh setuju dan boleh juga menolaknya!!!!

Bagi kalangan tertentu masih banyak orang yang berstigma negatif atas keberadaan Punden, karena mengapa? Yah memang pada praktik nya tidak sedikit orang yang niat nya salah kaprah ketika datang ke punden itu sendiri. Sehingga tidak bisa di katakan punden itu yang bermasalah!!! Yang salah siapa??? yang salah ya orang-orang itu sendiri...karenan memang minimnya edukasi yang baik dan benar terkait dengan fungsi Punden itu sendiri.

Bagi umat Islam, Ka'bah merupakan kiblat bagi seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kita sepakat ya? Pertanyaan nya apakah Ka'bah itu di temukan oleh Nabi Muhammad Saw yang nota bene nya sebagai Nabi dan Rasul Terakhir? Tidak kan!!! 

Baca juga Sejarah Ka'bah dari masa ke masa

Menurut berbagai sumber literasi, Ka'bah sudah ada sejak zaman sebelum Nabi Ibrahim AS. Dalam hal yang di sepakati bersama bahwa Nabi Ibrahim lah yang yang kemudian mendapatkan perintah TUHAN nya untuk membangun Ka'bah bersama putra nya Ismail AS. (Qs. Al-Baqoroh ayat 127)

Dengan demikian berarti tempat yang bernama Ka'bah itu menjadi tempat yang keramat (sakral)  dan di keramatkan (di sakralkan) sejak umat terdahulu. Tempat itu rusak oleh bencana dan dibangun lagi, rusak lagi dan di bangun lagi. Kesakralan nya di akui oleh umat manusia dari generasi ke genasi, sampi saat ini. Terlepas dari pengakuan saat ini telah di akuisisi menjadi milik umat Islam, Tapi yang jelas pada periodesasi sebelum Islam, tempat itu sudah ada dan disakralkan.

Begitu juga juga dengan eksistensi punden-punden yang ada di sekitar kita, di sana juga mengalami proses pemfungsian ulang. Seringkali kita jumpai sebuah punden yang di berubah menjadi makam, dan benar-benar dipakai untuk makam tokoh besar saat itu. Dengan keberadaan makam, sekali lagi orang manapun akan enggan untuk merusak nya. Sehingga orang-orang masih mau untuk menggunakan nya sebagai tempat ziarah dan berdoa.

Mungkin dulu nya tempat itu di temukan oleh orang terdahulu, dengan cara mengenali persifatan energi yang ada di tempat itu. Kemudian di buatlah bangunan untuk pemujaan. Kemudian bangunan itu rusak akibat bencana, oleh generasi berikutnya disitu di temukan energi yang sama akhirnya di bangun lagi untuk di fungsikan kembali. Boleh jadi rusak lagi oleh bencana alam, biasanya entah sebab apa tempat-tempat sakral dan tidak terawat yang sudah rusak karena bencana kemudian ditumbuhi pohon-pohon yang rindang dan menjulang tinggi. Entah itu ada unsur kesengajaan di tanami sebagai tanda atau memang kehendak alam memang seperti itu?!!! wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar