Falsafah Hidup Jawa: Ajaran Budi Pakerti lan Pitutur Luhur Pujangga Jawa: Dalam coretan ini, Kang Santoso mau berbagi pengalaman selama belajar kebudayaan jawa sebagai upaya untuk nguri-nguri budoyo (Melestarikan Budaya). Jauh sebelum masuk nya Agama Islam di Indonesia, bahkan sebelum Masehi, di Pulau Jawa sudah ada peradaban. Itulah mengapa, Peradaban jawa di katakan sebagai Peradaban tertua. Menurut Budayawan MH. Ainun Najib atau yang lebih dikenal dengan sapa an Cak Nun, salah satu indikator "tua" nya suatu beradaban adalah dalam budaya dan bahasa. Coba kita gali dari aspek bahasa saja. misal nya, untuk menyebut aktifitas makan, apa yang terjadi? Ternyata dalam bahasa Jawa mempunyai penempatan sendiri-sendiri terkantung kepada siapa ungkapan itu di tujukan. Kepada orang yang di hormati: dhahar, kepada orang yang sepadan: nedho / maem. Kepada orang abangan: mangan, mbadog, nguntal, nyekek, dll. yaa itu lah keunikan bahasa Jawa.
Pitutur Luhur Budi Pekerti Jawa |
Kemudian datang Ajaran Islam yang universal (rahmatan
lil alamin) memiliki sifat adaptable yang tumbuh disegala tempat dan waktu. Hubungan
antara Islam dan budaya Jawa ibarat dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan. Pada satu sisi, agar ajaran Islam dapat di terima dengan baik oleh masyarakat Jawa, maka para wali yang menjadi da'i saat itu menggunakan budaya Jawa sebagai media dakwah nya. Hal itu dapat kita ketahui jika kita belajar tentang Sejarah Islam Jawa, di itu akan di ketahui tentang adanya "Islamisasi kultur Jawa" proses pemasukan corak-corak islam dalam budaya Jawa baik secara formal maupun subtansial. . Sementara di sisi yang lain, budaya
Jawa makin diperkaya oleh khazanah Islam atau yang di sebut "Jawanisasi Islam" pemasukan nilai-nilai budaya Jawa ke dalam ajaran-ajaran Islam, hal itu dapat kita pelajari dalam karya sastra Jawa dalam bentuk tembang jawa dan serat. hal itu terus berkembang dalam masa kerajaan Islam di Jawa. Perpaduan antara
keduanya menampakkan ciri khas tersendiri sebagai wujud akulturasi budaya. Inti dari pada itu semua adalah: memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih
baik.
Falsafah Hidup Jawa adalah kearifan lokal yang lahir dari proses penghayatan makna kehidupan. Berikut ini adalah beberapa pitutur luhur ajaran budi pujangga jawa:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar